by : Kholili

Assalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

Sahabat, sore itu saya kedatangan sahabat lama saya. Saat berbincang-bincang, tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. Pertanyaan sederhana namun patut dijadikan bahan renungan.

"Jika ada yang beramal, mana yang anda pilih, orang yang beramal sedikit tapi ikhlas, atau orang yang beramal banyak tapi tidak ikhlas ? "

Pertanyaannya sederhana khan ? Tapi sungguh membuat saya sendiri bingung. Ada apa dibalik pertanyaan tersebut. Tapi kemudian saya balik bertanya :

" Jika anda sedang kelaparan, kemudian ada yang memberi seribu tapi ikhlas juga ada yang memberi sepuluh ribu tapi tidak ikhlas. Mana yang anda pilih ? "

Sahabat saya terkesima, dia terdiam sejenak lalu tersenyum.

Sahabat Gapakin, dalam hal urusan infaq dan sodaqoh, urusan ikhlas atau tidak adalah urusan si pemberi dengan Robbnya. Tapi dalam urusan jumlah, tentu ada sebuah pertanyaan yang perlu dikaji. Apakah pemberian tersebut dapat membantu yang diberi ? Atau hanya sebatas "kegembiraan sementara" ?

Sahabat, banyak mimpi-mimpi dari Gapakin yang belum terealisasi. Dari sekian banyaknya mimpi, yang ingin kami wujudkan adalah : Bagaimana kami bisa memberi ikan, kail dan sampan kepada yang memerlukan. Sekaligus kami ajarkan bagaimana membuat kain dan sampan tersebut, sehingga jika terjadi kerusakan, dapat mereka betulkan sendiri tanpa bantuan dari orang lain lagi.

Sekali lagi, kami terbentur dengan kondisi keuangan yang ada. Jika, ya .. jika saja umat islam sadar akan pentingnya berzakat, berinfaq dan bershodaqoh, tentu tidak akan terjadi kesenjangan yang saangat mencolok antara si kaya dan si miskin.

Bantu kami untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami

Posting Komentar

 
Top